Tanya Jawab Seputar Zhu Nian 121
Tanya :
Berhasil atau tidaknya seseorang terlahir ke Alam Sukhavati pasti ada
pada sebersit niat pikiran terakhirnya, apakah melafal Amituofo atau tidak,
bagaimana cara mempertahankan bahwa sebersit niat pikiran terakhir adalah
melafal Amituofo?
Jawab :
Berhasil atau tidaknya seseorang terlahir ke Alam Sukhavati pasti ada
pada sebersit niat pikiran terakhirnya, apakah melafal Amituofo atau tidak,
jika sebersit niat pikiran terakhir adalah melafal Amituofo, maka orang ini
pasti terlahir ke Alam Sukhavati, sebersit niat pikiran ini harus dibina dalam
keseharian, barulah saat menjelang ajal dapat bereaksi. Setiap insan yang
terlahir di Alam Sukhavati, tidak ada satupun yang bukan memiliki kebajikan
besar dan berkah besar, dengan memiliki kebajikan dan berkah barulah dapat
terlahir ke Alam Sukhavati. Sebersit niat pikiran terakhir, kebajikan besar dan
berkah besar, dia terlahir ke Alam Sukhavati mencapai KeBuddhaan.
Bagaimana cara mempertahankan bahwa sebersit niat pikiran terakhir
adalah melafal Amituofo? Kita berada di ruang kebaktian pelafalan Amituofo,
siang malam tanpa henti melafal Amituofo, apa tujuannya? Melatih, latihan,
semoga saat menjelang ajal dapat digunakan. Namun banyak kenyataan yang
memberitahukan pada kita, saat menjelang ajal jatuh sakit, koma, pikun,
bagaimana seharusnya? Ini adalah saat-saat genting, dibawah keadaan ini, Zhu
Nian juga tidak dapat membantu, maka itu tidak boleh tidak memiliki berkah,
berkah adalah dalam keseharian harus memupuk kebajikan menimbun jasa
berkesinambungan, memupuk kebajikan adalah
berhati baik, setiap niat pikiran yang muncul adalah untuk memberi
manfaat bagi semua makhluk, memberi manfaat bagi masyarakat; sedangkan menimbun jasa adalah berbuat
kebajikan, berkata yang baik, kami menggalakkan Empat Kebajikan, harus serius
mengamalkannya, demi semua makhluk, bukan demi diri sendiri, jika punya
kemampuan harus mengerahkan segenap tenaga untuk membantu orang lain. Apa yang
diharapkan? Tidak mengharapkan apa-apa, hanya berharap saat menjelang ajal,
kesadaran masih jelas, mengerti dan memahami, takkan pikun, takkan sesat,
inilah pahala besar, karena kesadarannya masih jelas, sangat mengerti, maka
diri sendiri dapat memiliki kemampuan untuk memilih Dasa Dharmadhatu; jika
sebaliknya pikun, maka diri sendiri juga tidak mampu mengendalikan diri, sehingga
tidak memiliki kemampuan untuk menentukan pilihan, pasti akan dikendalikan
kekuatan karma, orang sejenis ini disebut tidak memiliki pahala.
Semasa hidup, asyik menikmati kesenangan, pahala sudah habis dipakai, saat
menjelang ajal tidak punya pahala lagi. Dengan mengerti aturan ini, memahami
kenyataan, maka harus meneladani para insan suci dan bijaksana, dalam
keseharian hidup hemat dan sederhana, pahala yang ditimbun, saat menjelang ajal
baru menikmatinya.
Sumber :
Tanya Jawab Seputar Zhu Nian
Oleh Master Chin Kung
問:能否往生,決定在最後一念是否念佛,如何保住最後一念是念佛?
答:能不能往生,決定在最後一念是否念阿彌陀佛,最後一念念阿彌陀佛,這個人決定往生,這一念要靠平素培養,臨命終時才會起作用。凡是往生的人,無一不是大善大福,有善福才能往生。最後一念念阿彌陀佛,大善、大福報,他到極樂世界作佛去了。
如何保住最後一念是念佛?我們在念佛堂日夜不斷的念,為的是什麼?訓練、練習,希望在臨命終時用得上。可是許多事實告訴我們,臨終時生病、昏迷,人事不省,該怎麼辦?這是最危險的關頭,在這種狀況下,助念都幫不上忙,所以不能沒有福,福是平常就要修積,積德累功。積德就是存好心,念念利益眾生、利益社會;累功就是行好事、說好話。我們提倡四好,要認真努力去做,為眾生,不為自己,有力量要全心全力幫助別人。求什麼?什麼都不求,只求臨命終時清清楚楚、明明白白,不顛倒,不迷惑,這是大福報,因為很清楚、很明白,自己就有能力選擇十法界;一迷惑顛倒,自己做不了主,就沒有能力選擇,一定被業力牽著轉,這種人叫沒有福報。在生的時候,享盡榮華富貴,福報享完、享盡了,臨走的時候就沒有福報。明白這些道理,瞭解事實真相,就要學大聖大賢,生活要節儉樸實,累積的福報,臨終時再來享受。(摘錄自02-34-053)
臨終助念答問
淨空法師主講