Perabuan sebaiknya
dilakukan tujuh hari kemudian
Jika jenazah
hendak diperabukan, tergantung pada kondisi cuaca masing-masing wilayah, ada
daerah yang panas dan dingin. Di daerah yang cuacanya dingin, meskipun telah
disemayamkan selama tujuh hari, namun jasad masih dalam kondisi baik, jika
sebelum tujuh hari diperabukan, maka pertama, dikhawatirkan alayavijnana-nya
belum meninggalkan tubuh kasarnya secara keseluruhan, yang kedua, mungkin saja
alayavijnana-nya balik dan hidup kembali, maka itu perlu menanti hingga tujuh
hari berlalu, paling baik dua minggu kemudian, barulah diperabukan.
Namun, apabila
cuaca di daerah tersebut panas, maka boleh lebih awal diperabukan karena cuaca
panas, jasad akan mudah membusuk. Pada umumnya, karena cuaca yang panas, dua
atau tiga hari kemudian sudah diperabukan, ini adalah tindakan yang
membahayakan dan keji, ini harus diperhatikan.
Catatan tambahan :
Di wilayah bercuaca panas, jasad cepat membusuk, pada umumnya jenazah
disemayamkan paling lama 4 hari saja sudah diperabukan. Jadi harus disesuaikan
dengan kebiasaan dan adat tradisi setempat, mempertimbangkan saran yang
diberikan oleh rumah duka setempat. Contohnya abu kremasi yang hendak ditabur
di laut, juga perlu mengikuti petunjuk yang diberikan oleh rumah duka, karena
mereka lebih berpengalaman.
Petikan dari
buku berjudul :
Masalah Terbesar Dalam
Kehidupan Manusia
Diceramahkan oleh Upasaka Yu Ding-xi
火葬應在七天以後舉行
若是火葬,有天寒天熱之不同。天寒七日之內尚未變色,如未滿七日即舉行火葬,一者,恐餘識尚未盡去,二者,恐萬一有回陽可能,故須七日以後,最好兩星期以後,才舉行火葬。天熱則易腐爛,可以酌量提早。一般的情形,有於氣絕之後,兩三天即行火葬者,那是很危險而殘忍的事,應該慎重。前哲有謂三七猶有餘識,此語固指特殊情形,然亦足為吾人警惕也。