Yang harus diketahui sanak keluarga
(Bagian 1)
Andaikata
penyakit pasien sudah kritis, sebaiknya mengundang kalyanamitra (sahabat
Dharma) untuk memberi ceramah pada pasien : Kehidupan manusia adalah penuh
penderitaan dan tidak kekal, hanya Alam Sukhavati yang paling suci dan indah. Harta
benda di dunia ini dapat lenyap dalam seketika, sedangkan Alam Sukhavati
memiliki kebahagiaan tanpa batas.
Keluarga anda
mewakili dirimu melakukan pertobatan di hadapan rupang Buddha, berdana dan
melepaskan satwa ke alam bebas, membaca sutra dan melafal Amituofo, untuk mewakilimu
menimbun jasa kebajikan, sehingga pasien merasa bersukacita dan hatinya merasa
tenteram, dan tahu akan tempat berpulangnya.
Nasehati pasien
agar melepaskan semua kemelekatan, pusatkan perhatian mendengar suara lafalan
Amituofo, atau boleh juga memutar mesin pelafal Amituofo. Sambil mendengar
suara lafalan Amituofo, pasien melafalnya di dalam hati, harus serupa dengan
seorang anak yang memikirkan ibundanya, sepenuh hati berlindung pada Buddha
Amitabha, dengan keyakinan benar dan tekad bulat melafal Amituofo, dengan tiga
bekal ini memohon terlahir ke Alam Sukhavati.
Sanak keluarga,
kerabat dan teman harus lebih membangkitkan ketulusan melafal Amituofo, memohon
kekuatan maitri Buddha memberkati pasien. Andaikata ajal pasien belum tiba,
maka dengan sendirinya penyakitnya akan membaik dan sembuh, melenyapkan petaka
memperpanjang usia. Tetapi andaikata ajalnya telah tiba, maka akan memperoleh
penjemputan dari Buddha Amitabha, pasti terlahir ke Alam Sukhavati.
Andaikata pasien
yang dikarenakan rintangan karmanya, sehingga membenci melafal Amituofo, maka
harus membaca Ksitigarbha Sutra sebanyak beberapa kali, atau melafal “Namo
Ksitigarbha Bodhisattvaya Mahasattvaya”, dapat mengeliminasi rintangan karma,
jadi bersukacita melafal Amituofo.
Sanak keluarga
jangan saling bertatapan dengan pasien, untuk mencegah agar jangan timbul rasa
sayang di hati pasien, sehingga tak ingin berpisah. Sanak keluarga melafal
Amituofo jangan dengan irama yang sendu, agar pasien jangan turut merasa sedih,
dan kehilangan pikiran benar.
Sanak keluarga
juga tidak boleh menangis, menambah kemelekatan pasien pada keluarganya
sehingga memperparah penderitaan pasien, bahkan bisa saja, karena merasa
tertekan, sehingga timbul amarah di hati pasien, karena kebencian ini akhirnya
jatuh ke alam penderitaan, dan telah menggagalkan usahanya untuk terlahir ke
Alam Sukhavati!
Bagi para
pembesuk yang baru saja mengkonsumsi daging, arak dan lima jenis sayuran berbau
tajam, tidak boleh mendekati pasien, karena dengan demikian, maka pasien akan
kehilangan pikiran benar dan jatuh ke tiga alam penderitaan.
Penjelasan lima jenis sayuran berbau tajam :
Bila pasien
telah menghembuskan nafas terakhir, oleh karena alayavijnana nya belum
meninggalkan tubuh kasarnya, sehingga masih bisa merasakan, maka diharapkan
pihak rumahsakit dapat memberikan keleluasaan kepada pihak keluarga pasien, agar
jasad pasien dapat didiamkan selama 10-12 jam dengan fasilitas pendingin
ruangan atau es balok, sehingga ruangan kamar menjadi dingin. Bersamaan itu
pula jangan memindahkan jasad almarhum, tidak boleh ada tindakan yang salah, di
halaman depan sudah dijelaskan secara rinci.
Mengenai posisi
baring almarhum, juga dibiarkan saja apa adanya. Setelah 10-12 jam berlalu dan
sekujur tubuh almarhum telah dingin secara keseluruhan, maka boleh menggunakan
handuk yang dibasahi air hangat untuk melap bagian persendiannya, sehingga
lentur kembali seperti masih hidup.
Kamar pasien
dijaga ketenangan dan keheningannya, jangan mengobrol. Setelah pasien
menghembuskan nafas terakhir, pada saat ini kalyanamitra (sahabat Dharma) dapat
memberinya ceramah, alayavijnana dapat mengetahuinya, sehingga hatinya memiliki
tempat berlindung. Sanak keluarga, kerabat dan teman dapat saling bergantian
dan bergiliran melafal Amituofo, terlebih dulu melafal Namo Amituofo hingga
sepuluh menit, lalu beralih melafal Amituofo, setiap kata dilafal dengan jelas.
Sebaiknya
mengikuti kaset yang dilafal oleh anggota Sangha, di dalam hati memohon Buddha
bermaitri karuna menuntun almarhum. Suara lafalan Amituofo janganlah sampai
terputus, sehingga alayavijnana dapat mendengar setiap lafalan dengan jelas,
dapat terjalin dengan kekuatan tekad Buddha, dan mengikuti Buddha Amitabha
terlahir ke Alam Sukhavati.
Jagalah
ketenangan, jangan sampai mengganggu pasien kamar lainnya.
Petikan dari buku berjudul :
Masalah Terbesar Dalam Kehidupan Manusia
Diceramahkan oleh Upasaka Yu Ding-xi
家屬應有的認識
(一)
若病重難痊醫藥罔效時,宜請善友開導病人,向病者解說:人生總是苦空無常的,惟有西方極樂世界最為清淨莊嚴。人間富貴轉眼即成空,西方佛國則快樂無窮。家人當為你於佛前設供禮懺,布施放生,誦經念佛,以增長你的福德。使病人歡喜欣求,生起安全感,而心有所歸。勸其放下一切,專聽大家為你念佛,或放念佛帶。病人心中則靜聽默念,要如子憶母,一心歸命阿彌陀佛,以真信切願誠懇念佛,為往生西方極樂世界之資糧求生西方去。家屬及親友更要虔誠為之助念,求佛慈力加被病人。若壽未盡,自然病情好轉,消災延壽。若壽已盡,則蒙佛接引,決定往生西方極樂世界。若病人因業障而討厭念佛,就要念地藏經數卷,或念南無大願地藏王菩薩名號,即可消除業障,喜歡念佛了。
家屬勿在病人面前相對而視,以免病人生起愛戀之情。家屬念佛切不可帶著哭泣的音調,以免病人引起悲傷之心,而失去正念也。家屬萬萬不可哭泣,致增情愛牽連煩惱痛苦,甚或使病人因刺激而生瞋恨心,因瞋恨心而墮惡趣,豈不貽誤往生大事麼!病人臨終前後,若有食酒肉五辛者,不可走近病人前,否則病人易失正念,會墮三惡道的。
若已氣絕,因神識尚未離去,故仍在有知覺的彌留之際,各公私醫院,基於人道的精神,與謹慎的態度,得順應死者家屬的要求,方便臨終者,予以十至十二小時的寧靜時間,並供給冷氣或冰塊,使病室溫度降低。同時對病人不可稍有移動,不可有一切錯誤舉動,前文第一節中已經說過了。至於臥的姿態,要聽其自然。以後可用熱水毛巾敷其彎節,自能轉軟如生。病房要肅靜無聲,不要閒談雜話。若斷氣前未及請人開導,此時亟待善友於病者耳邊如前所說高聲開導之,亡者的心,即能覺知,使心有所歸,心有所依。家屬及親友應換班念佛,先念六字洪名十數分鐘,以後專念「阿彌陀佛」四字佛號,一字一句要念得清楚分明。最好隨著法師念佛的錄音帶念佛,心中兼想,求佛慈悲攝受,親垂接引。念佛聲不要間斷,要能使病人的神識,自耳根聽得句句分明,方能感應佛的願力,而隨佛往生西方極樂世界。惟在病房助念佛號,不要擾及其他病人。